Analisis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Rumah Limas Di Sumatera Selatan

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Abstrak

Perkembangan zaman saat ini tentu kita tidak boleh melupakan kebudayaan yang telah ada karena budaya itu mengandung nilai-nilai luhur yang sangat perlu dilestarikan, sehingga nilai-nilai tersebut tidak terkikis oleh perkembangan globalisasi. Rumah Limas merupakan salah satu rumah adat yang ada di Sumatera Selatan, terdapat nilai-nilai kearifan lokal di Rumah Limas. Sehingga peneliti tertarik untuk menganilisis nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat di “Rumah Limas”. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Subjek dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik purposive dengan jumlah informan sebanyaktiga orang yang terdiri dari masyarakat Palembang, Turgait Museum Bala Putra Dewa, dan salah satu orang penulis buku Rumah Limas. Teknikpengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini terdapat nilai-nilai kearifan lokal Rumah Limas yaitu: nilai religius, nilai estetika, nilai sosial, nilai politik.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Subjek
Sosiologi Budaya, Kearifan Lokal, Multikulturalisme, Masyarakat Multikultural
Disiplin Ilmu
Sosiologi
Referensi
  1. Alimansyur,dkk (1986). Arsitektur Tradisonal Daerah Sumatera Selatan.Palembang: Kemdikbud.
  2. Alwasilah. A. C., Suryadi (2006). Etnopedagogik, Landasan Praktek Pendidikan dan Pendidikan Guru. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama
  3. Arikunto, Suharsimi. (2014). Prosedur Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta.
  4. Creswell,J.W. 1998. Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing among Five Tradition. London. Sage Publications.
  5. Creswell, Jhon w. 2015.Riset pendidikan: Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Riset Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
  6. Emzir, 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan : Kuantitatif & Kulaitatif. Jakarta : Raja
  7. Fraenkel, J. R (1977). How To Teach About Values An Analytic Approach.New Jersey: Prentic Hall Inc.
  8. Giddens, A., (2003). The Constituon of Society ( Terjemahan Adi Loka Sujono). Teori Struturasi untuk Analisis Sosial. Pasuruan:Pedati.
  9. Heryani, Yenny. (1994). Gelar kebangsawanan kaitannya dengan Rumah LimasPalembang. Palembang:Kemdikbud.
  10. Keraf, A.S., (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
  11. Koentjaraningrat.(2015). Pengantar Ilmu Antropologi.Jakarta: Rineka Cipta.
  12. Maryetti, dkk. (2010). Bunga Rampai Budaya: Rumah Tradisional, SistemPewarisan, Songket Palembang, dan Adat Minangkabau. Padang:BPSNT PadangPress.
  13. Sanusi, A. (2016). Pendidikan untuk Kearifan: Mempertimbangkan Kembali Sistem Nilai, Belajar dan Kecerdasan.Bandung: Nuansa Cendekia.
  14. Sartini. (2004). Menggali Kearifan Lokal Nusantara:Sebuah Kajian Filsafati. Jurnal Filsafat. Yogyakarta : UGM. 37(2).
  15. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta.
  16. Syarbaini, Syahrial. (2014). Pendidikan Pancasila.Jakarta: Ghalia Indonesia.
  17. Wibowo, Agus & Gunawan. (2015). Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal di Sekolah. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Belajar.
  18. Wikantiyoso, Respati& Tutuko, Pindo. (2009). Kearifan Lokal dalamPerencanaan dan Perancangan Kota untuk Mewujudkan Arsitektur Kota yang Berkelanjutan. Malang: Group Konseravsi Arsitektur dan Kota.