Internalisasi Tata Krama Jawa melalui Karawitan di SMA Negeri 1 Boyolali

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Arbhito Iqbal Pratomo
Sigit Pranawa
Siany Indria Liestyasari
Abstrak

Penelitian ini sangat penting dilakukan karena di era generasi 4.0 mengalami perkembangan IPTEK sangat pesat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan (1) Mengkaji fungsi dalam mata pelajaran seni budaya Karawitan.(2) Mengkaji tentang bagaimana pola interaksi mata pelajaran seni budaya Karawitan dalam internalisasi tata krama Jawa makna pada siswa SMA Negeri 1 Boyolali. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi baik foto maupun video. Informan dalam sumber data penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, siswa dan ahli karawitan. Penentuan subjek penelitian/informan dilakukan dengan cara purposisve sampling. Sedangkan tekhnik uji validitas data dengan cara triangulasi sumber.. Fokus teori penelitian ini menggunakan teori Interaksionisme Simbolik Herbert Blumer. Hasil yang diperoleh berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah : (1) fungsi mata pelajaran seni budaya karawitan bagi SMA Negeri 1 Boyolali sebagai mata pelajaran yang sejajar dengan mata pelajaran lain. (2) internalisasi tata krama jawa melalui mata pelajaran seni karawitan dilakukan dengan interaksi simbolik melalui isyarat dan kode dalam seni karawitan.

Biografi Penulis

Arbhito Iqbal Pratomo, Universitas Sebelas Maret

Merupakan mahasiswa di Universitas Sebelas Maret jurusan Sosiologi Antropologi angkatan 2015

Sigit Pranawa, Univeristas Sebelas Maret

Merupakan dosen di Universitas Sebelas Maret jurusan Sosiologi Antropologi

Siany Indria Liestyasari, Universitas Sebelas Maret

Merupakan dosen di Universitas Sebelas Maret jurusan Sosiologi Antropologi

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Subjek
Sosiologi Pendidikan, Sosiologi Budaya, Sosialisasi, Kearifan Lokal
Disiplin Ilmu
Sosiologi, Pendidikan
Referensi
  1. Anggaunitakiranantika, A. (2017). Interaksi Buruh Migran Perempuan sebagai Kekuatan Modal Sosial. Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis, 2(1), 33-40.
  2. Darmayanti, D. (2014). Panduan Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah. Yogyakarta: Araska
  3. Endraswara, S. (2008). Tuntunan Praktis Karawitan Jawa. Yogyakarta: Kuntul Press
  4. Kemenpora RI. (2009). Penyajian Data dan Informasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2009. Jakarta: Biro Perencanaan Sekretariat Kementerian Pemuda dan Olahraga
  5. Kesuma, D, dkk. (2011). Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  6. Kiranantika, A (2020). Perempuan, Anak dan Keluarga Dalam Arus Perubahan. Makassar: CV Nas Media Pustaka
  7. Lestari, G. (2016). Bhinnekha Tunggal Ika: Khasanah Multikultural Indonesia Di Tengah Kehidupan SARA. Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 28(1).
  8. Maharani, E & Gumanti, A. (2018). Mendikbud: Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Kesenian. Dipetik tanggal 19 Juli 2018, dari Republika: (https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/18/07/19/pc3ook335-mendikbud-penguatan-pendidikan-karakter-melalui-kesenian diakses pada 1 Desember 2019)
  9. Marsono, M. (2019, August). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Budaya di Era Milenial. In Prosiding Seminar Nasional Dharma Acarya (Vol. 1, No. 1).
  10. Miles, H. (2007). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru.Jakarta: UI Press
  11. Napitupulu, E.L. (2014). Gamelan, “Orkestra Jawa” yang Justru Populer di Amerika. Dipetik tanggal 16 Januari 2014, dari Kompas: (https://travel.kompas.com/read/2014/01/16/1040553/Gamelan.Orkestra.Jawa.yang.Justru.Populer.di.Amerika. Diakses pada 1 Desember 2019).
  12. Nuryawan, W. (2016). Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Karawitan Di SDN Kliwonan Purworejo. Jurnal Kebijakan Pendidikan. 5 (1): 14-24. http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/sakp/article/view/1418
  13. Prasetyo, B., & Trisyanti, U. (2018). Revolusi Industri 4.0 dan Tantangan Perubahan Sosial. IPTEK Journal of Proceedings Series, (5), 22-27.
  14. Putra, Y. S. (2017). Theoritical review: Teori perbedaan generasi. Jurnal Ilmiah Among Makarti, 9(18).
  15. Qomariyah, S. N. (2019, September). Faktor-Faktor Sosial Yang Mempengaruhi Eksistensi Kesenian Karawitan Di Desa Made Kecamatan Kudu Kabupaten Jombang. In Prosiding Conference on Research and Community Services (Vol. 1, No. 1, pp. 658-664).
  16. Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian: kajian budaya dan ilmu humaniora pada umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  17. Ritzer, G & Douglas J. G. (2012). Teori Sosiologi Modern 8. Jakarta: Kencana
  18. Setiadi. E. M & Kolip, U. (2011). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana
  19. Soedarsono. (1985). Keadaan dan Perkembangan Bahasa, Sastra, Etika, Tata Krama dan Seni Pertunjukan Jawa, Bali dan Sunda. Yogyakarta: Depdikbud
  20. Sulistyowati, M & Jatiningsih, O. (2013). Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Karawitan untuk Mengembangkan Sikap Kebersamaan Siswa Di SMPN 1 Tarik Sidoarjo. Jurnal Kajian Moral dan Kewarganegaraan. 3(1):115
  21. Supanggah, R. (2007). Bothekan Karawitan 2. Surakarta: ISI Press
  22. Suparno, T. S. (2006). Beberapa Pendekatan Sosiologis dalam Penelitian Karawitan. Jurnal Imaji. 4(2): 166188.
  23. Wulansari, D. (2009). Konsep dan Teori Sosiologi. Bandung: PT Refieka Aditama
  24. Yudoyono, B. (1984). Gamelan Jawa. Jakarta: PT Unipress