Abstract
Pengembangan suatu desa wisata tidak hanya memerlukan modal finansial, modal fisik, dan modal manusia. Modal sosial memiliki peranan penting dalam pengembangan Desa Wisata Liyangan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui bentuk modal sosial dalam pengembangan desa wisata Liyangan, (2) Mengetahui peran modal sosial dalam pengembangan Desa Wisata Liyangan, (3) Mengetahui strategi penguatan dalam pengembangan Desa Wisata Liyangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Lokasi penelitian ini yaitu di Desa Wisata Liyangan, Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. Teori yang digunakan untuk menganalisis data yaitu Teori Modal Sosial Robert Putnam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Bentuk modal sosial dapat dilihat dalam tiga aspek yaitu jaringan, kepercayaan, dan norma. (2) Peran modal sosial yaitu memudahkan mendapat aliran informasi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan kekompakan dan kekeluargaan, memudahkan dalam mendapatkan bantuan, meminimalisasi terjadinya konflik dalam masyarakat, serta sarana efektif dalam pelestarian adat istiadat dan kearifan lokal. (3) Strategi yang dilakukan masyarakat yaitu dengan memperkuat bonding social capital dan bridging social capital, melibatkan seluruh komponen masyarakat untuk aktif berkegiatan, melaksanakan norma sosial yang ada di Desa Wisata Liyangan dengan baik, serta menerima kebaharuan dan inovasi.
References
Agung, D. P., & Wijaya, A. (2019). Peran Paguyuban Duta Wisata “Sekargading” dalam Mengembangkan Pariwisata di Kabupaten Batang. Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development, 1(1), 60–70.
Aji, R. R., & Faniza, V. (2022). Pemanfaatan Modal Sosial dalam Pengembangan Komponen Pariwisata di Desa Wisata Pentingsari. Barista: Jurnal Kajian Bahasa Dan Pariwisata, 9(2).
Alfianti, D., & Rahmawati, R. (2021). Modal Sosial Dalam Pengembangan Ekowisata di Desa Marente Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa. RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual, 3(1), 120–132.
Alfrojems, & Anugrahini, T. (2019). Pengentasan Kemiskinan Perdesaan Melalui Pengembangan Ekonomi Kreatif, Pariwisata, dan Modal Sosial. Sosio Informa: Kajian Permasalahan Sosial Dan Usaha Kesejahteraan Sosial, 5(2), 97–176.
Anggraini, O., & Agus, M. (2018). Penguatan Modal Sosial Berbasis Kelembagaan Lokal Masyarakat Pesisir Perspektif Gender di Kabupaten Bantul. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 11(2).
Brett, E. A. (2003). Participation and Accountability in Development Management. The Journal of Development Studies, 40(2).
Creswell, J. W. (2019). Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran (Keempat). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Huwaida, S. N., & Brata, N. T. (2021). Modal Sosial untuk Bekerja sebagai Bakul Pari dan Keuntungan Ekonomi dari Jual Beli Pari. Solidarity, 10(1), 96–107.
Irsyad, W. M., & Wijaya, A. (2022). Peran Kopal Etom (Komunitas Pecinta Alam Enak Tentrem Ora Mendem) Dalam Pengembangan Desa Wisata Pandansari Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang. Jurnal Solidarity, 11(1).
Khalid, S., Ahmad, M. S., Ramayah, T., Hwang, J., & Kim, I. (2019). Community Empowerment and Sustainable Tourism Development?: The Mediating Role of Community Support for Tourism. Journal Sustainability, Journal Su(11), 1–14.
Laura, N., Sari, R. D., Setiawan, I., & Herdiyanti. (2018). Peran Modal Sosial Masyarakat dalam Pengelolaan Potensi Alam Sebagai Strategi Bertahan Hidup di Dusun Limang Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat. Jurnal Society, 6(2).
Martínez-pérez, Á., Elche, D., García-villaverde, P. M., & Parra-requena, G. (2019). Cultural Tourism Clusters?: Social Capital , Relations with Institutions , and Radical Innovation. Journal of Travel Research, 58(5), 793–807.
Masitah, I. (2019). Pengembangan Desa Wisata Oleh Pemerintah Desa Babakan Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran. Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 6(3).
Munawaroh, S., & Hendrastomo, G. (2021). Partisipasi Masyarakat dalam Pemberdayaan Kampung Anggur Plumbungan. Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development, 3(2), 118–128.
Nugraha, I. G. P. (2021). Peran Modal Sosial Dalam Pengembangan Desa Wisata Serangan Denpasar Bali. Jurnal Media Wisata, 19(2).
Purwana, B. H. S., Larasati, T. A., & Ardianto, A. (2019). Komunitas Kampung Pitu Gunung Kidul. Balai Pelestarian Nilai Budaya (BNPB) D.I. Yogyakarta.
Purwaningsih, E., Suwarno, & Fibiona, I. (2016). Kearifan Lokal dalam Tradisi Nyadran Masyarakat Sekitar Situs Liangan. Balai Pelestarian Nilai Budaya (BNPB) D.I. Yogyakarta.
Rahayu, A. (2021). Siaran Pers: Kemenparekraf-Kemendes PDTT Sinergikan Program untuk Bangun Desa Wisata. Kemenparekraf.
Ridhwan, H. F. E., & Wijaya, A. (2019). Pengembangan Kampung Jawi sebagai Destinasi Wisata di Kota Semarang. Jurnal Solidarity, 8(2).
Rohmad, Z. (2016). Sosiologi Pembangunan. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Sugiyono, P. D. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (20th ed.). Bandung: Alfabeta.
Syarifa, N. H., & Wijaya, A. (2019). Partisipasi Masyarakat dalam Kegiatan Pemberdayaan melalui Program Kampung Tematik (Studi Kasus di Kampung Batik Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang). Jurnal Solidarity, 8(1).
Tanudirjo, D. A., Yuwono, J. S. E., & Adi, A. M. W. (2019). Lanskap Spiritual Situs Liyangan. Jurnal Berkala Arkeologi, 39(2), 97–120.
Trisnanto, T. B., Fitriani, & Fatih, C. (2017). Membangun Modal Sosial pada Gabungan Kelompok Tani. Jurnal Masyarakat, Kebudayaan Dan Politik, 30(1), 59–67.
Usman, S. (2018). Modal Sosial (Cetakan I). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wardoyo, R. A. (2023). Studi Kasus: Pengembangan Desa Wisata pada Situs Liyangan di Desa Wisata Liangan. Jurnal Syntax Idea, 5(3).
Windiani, Rahadiantino, L., Savitri, E. D., & Susilowati, E. (2022). Peran Modal Sosial dalam Pengembangan Wisata Berkelanjutan Studi Kasus di Kawasan Wisata Lumbung Stroberi-Kota Batu. Jurnal Sosial Humaniora, 15(2).
Wulandari, C. (2019). Modal Sosial dalam Mendukung Pengembangan Ekowisata di Hutan Lindung. Jurnal Hutan Tropis, 7(3), 233–239.
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
IJSED memiliki Lisensi Internasional Creative Commons Attribution 4.0 (CC-BY) atau lisensi yang setara yang mengizinkan penggunaan non-komersial yang tidak terbatas, distribusi dan reproduksi dalam media apapun. Istilah lisensi ini adalah lisensi optimal untuk publikasi, distribusi, penggunaan, dan penggunaan kembali karya ilmiah.