Pembentukan Keterampilan Sosial di Rumah Pemberdayaan Aulia Qolbu Cilegon

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Abstrak

Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan keterampilan sosial yang didapatkan di Rumah Pemberdayaan Aulia Qolbu. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif yang mendeskripsikan sesuai fakta di lapangan. Penelitian berlokasi di Rumah Pemberdayaan Yayasan Aulia QolbuKota Cilegon, Banten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan teori kapital sosial : (1) jaringan sosial terbentuk dengan adanya kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh yayasan (2) nilai dan norma berkaitan erat dengan proses keagamaan (3) kepercayaan lahir lantaran adanya rasa saling memiliki dan menghargai. Konklusi temuan penelitian ialah bahwa keterampilan sosial berkembang ketika anak mampu beradaptasi di lingkungan sosial yang baru.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Subjek
Keterampilan Sosial, Pemberdayaan Masyarakat, Sosiologi Pendidikan
Disiplin Ilmu
Sosiologi, Pendidikan
Referensi
  1. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).Jakarta:Rineka Cipta.
  2. Badan Pusat Statistik Provinsi Banten(BPSProvinsi Banten). (2019).Provinsi Banten dalam Angka 2018 Penyediaan Data untuk Perencanaan Pembangunan. Retrieved04/03/2020 fromhttps://banten.bps.go.id.
  3. Badan Pusat Statistik Provinsi Banten(BPSProvinsi Banten). (2020). Provinsi Banten dalam Angka 2020 Penyediaan Data untuk Perencanaan Pembangunan.Retrieved04/03/2020 fromBanten.bps.go.id.
  4. Bungin, Burhan. (2017). Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigm Dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.
  5. Bungin, Burhan. (2003). Metodelogi Penelitian Kualitatif.Jakarta: PT Raja.
  6. Darmadi, H.. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Dan Sosial.Bandung:Alfabeta.
  7. Fathy, R. (2019). Modal Sosial: Konsep, Inklusivitas dan Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 6(1), 1-17.
  8. Hadi, A. P. (2010). Konsep pemberdayaan, partisipasi dan kelembagaan dalam pembangunan. Retrived1/06/2020 from http://suniscome.50webs.com/32% 20Konsep%20Pemberdayaan%20Partisipasi%20K elembagaan.pdf.
  9. Hatu, Rauf A. (2010). Pemberdayaan Dan PendampinganSosialDalam Masyarakat (StudiTeoritis).Inovasi. Vol 7 No 4. Pp 240-254
  10. Hurriyati, B. D. (2014). Proses adaptasi dan interaksi sosial anak panti asuhan Putri Sinar Melati (IV) Berbah dengan lingkungan sekitar. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
  11. Hutchings, S. , Comins, J. andOffiler, J. (1999).The SocialSkillsHandbook: PracticalActivitiesforSocialCommunication. Bicester: WinslowPress. Bicester: WinslowPress.
  12. Jamaludin, Nasrullah Adon. 2016. Sosiologi Pembangunan. Bandung:Cv Pustaka Setia.
  13. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring. Retrieved1/06/2020 fromhttps://kbbi.kemdikbud.go.id/
  14. Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (KPPPA). (2019). Profil Anak Indonesia. Jakarta: KPPPA.
  15. Khalifatullah, M., Setiawan, R., &Musahwi, M. (2017, May). Media Edukasi Kritis: Pendidikan Komunitas Rumah Dunia di Kota Serang. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP (Vol. 1, No. 2).
  16. Kiranantika, A., Natalia, R., &Kumala, M. R. (2018). Sosialisasi 3-Ends Pada Anak Dan RemajaSebagaiUpayaPemenuhanHak Di KecamatanPesanggaran, KabupatenBanyuwangi. JurnalPraksis dan DedikasiSosial, 1(1), 1-9.
  17. Martono, N. (2012). Sosiologi Perubahan Sosial Perspektif Klasik, Modern, Postmodern, dan Poskolonial. Jakarta: Rajawali Pers.
  18. Mohammad, A., & Asrori, M. (2014). Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta: PT Bumi Aksara.
  19. Maryani, E. (2011). Pengembangan Program Pembelajaran IPS untukPeningkatanKeterampilanSosial. Bandung: Alfabeta.
  20. Munandar, Utami. (2012). Mengembangkan Kreativitas Anak Berbakat.Jakarta:PT Rineka Cipta.
  21. Nainggolan, T., &Koentjoro, M. (2002). Kompetensi Interpersonal Remaja Panti Asuhan Ditinjau dari Konsep Diri, Peran Jenis dan Jenis Kelamin (Doctoraldissertation, [Yogyakarta]: Universitas Gadjah Mada).
  22. Patrick, N. J. (2008). SocialSkillsforTeenagersandAdultswithAspergerSyndrome: A PracticalGuideto Day-to-Day Life. London and Philadelphia: Jessica KingsleyPublishers.
  23. Rohimah, I. S., Hufad, A., &Wilodati. (2019). The analysisofthelossofRarangkéntradition: (a phenomenology study ofthesocietyof Kampung Cikantrieun Desa Wangunjaya). Indonesian JournalofSociology, Education, and Development, 1(1), 15-23. Retrievedfrom https://ap3si.org/ojs/index.php/ijsed/article/view/10
  24. Sanjaya, Wina.(2017). Perencanaan dan Desain System Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
  25. Setiawan, R. (2017). Menjadikan Kesejahteraan sebagai Isu Inti Demokrasi. Indonesian JournalofSociologyandEducationPolicy, 2(1), 110-115.
  26. Setiawan, R. (2019, November). Membangun Kembali Pembelajaran Sosial Kearifan Lokal sebagai Upaya Preventif Bencana. In Talenta ConferenceSeries: Local Wisdom, Social, andArts (LWSA) (Vol. 2, No. 1, pp. 94-101).https://doi.org/10.32734/lwsa.v2i1.624
  27. Syahra, A.,&Mulati(2018). Aspek Hukum Tanggung Jawab Negara terhadap Perlindungan Anak Terlantar Ditinjau dari Pasal 34 Ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jurnal HukumAdigama, 1(1), 97-119.
  28. Syahra, R. (2003). Modal Sosial: Konsep dan Aplikasi. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 5(1), 1-22.
  29. Tirtarahardja, U., & La Sulo, S. L. (2012). Pengantar Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta.
  30. Tjandraningsih, dkk.(1996). Dehumanisasi Anak Marjinal. Berbagai Pengalaman Pemberdayaan.Bandung: Yayasan Akatiga.
  31. Undang-Undang No.23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak.
  32. Winarno. (2012). Psikologi Perkembangan Anak.Bandung: Platinum.