Pembentukan Perilaku Kewirausahaan Tunanetra melalui Come_Unity Sahabat Mata di Kota Semarang

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Abstrak

Penyandang tunanetra merupakan kelompok sosial yang selama ini dianggap sebagai kelompok yang lemah atau tidak berdaya dalam masyarakat. Kehadiran Komunitas Come_Unity Sahabat Mata sebagai lembaga yang konsen pada penyandang tunanetra dapat memberi tambahan pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan usaha sehingga para penyandang tunanetra memiliki kemandirian. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan perilaku kewirausahaan tunanetra melalui Come_Unity Sahabat Mata di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode analisis riwayat hidup (life history). Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan: (1) alasan para tunanetra tertarik menjadi anggota, karena ingin menambah wawasan dan pengetahuan, meningkatkan keterampilan dan meningkatkan usaha. (2) proses pembentukan perilaku kewirausahaan, melalui tiga tahapan; menumbuhkan motivasi dan kepercayaan diri, cerita kisah sukses, dan pengembangan keterampilan melalui pelatihan pijat, komputer bicara, huruf braille, dan penyiaran radio. (3) perilaku kewirausahaan yang terbentuk, diantaranya tekun, ulet, sabar, istiqamah, berani mengambil risiko, manajemen waktu, kreatif dan inovatif. Adapun kemandirian ekonomi yang dimiliki yaitu usaha pijat, obat herbal, pulsa, dan peralatan listrik offline dan online.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Subjek
Sosiologi Difabel, Sosiologi Disabilitas, Pemberdayaan Masyarakat
Disiplin Ilmu
Sosiologi
Referensi
  1. Amin, S. (2015). Pengaruh Kepribadian, Sikap dan Persepsi terhadap Perilaku Kewirausahaan Pelaku Usaha Industri Kecil Kerajinan Tangan dan Handycraft di Kabupaten Lamongan. Media Mahardhika, 14(1), 44-65.
  2. Atmaja, A. T. dan Margunani. (2016). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Aktivitas Wirausaha terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Economic Education Analysis Journal, 5(3), 774-787.
  3. Azwar, B. (2013). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Niat Kewirausahaan (Entrepreneurial Intention) (Studi terhadap Mahasiswa Universitas Islam Negeri SUSKA Riau). Menara, 12(1), 12-22.
  4. Balcazar, F. E., Kuchak, J., Dimpfl, S., Sariepella, V., dan Alvarado, F. (2014). An empowerment model of entrepreneurship for people with disabilities in the United States. Psychosocial Intervention, 23, 155-150.
  5. Bukirom, Indradi, H., Permana, A., dan Martono. (2014). Pengaruh Pendidikan Berwirausaha dan Motivasi Berwirausaha terhadap Pembentukan Jiwa Berwirausaha Mahasiswa. Media Ekonomi dan Manajemen, 29(2), 144-151.
  6. Bungin, B., (ed). (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
  7. Hong, Z., Hong, T., Cui, Z., dan Luzhuang, W. (2012). Entrepreneurship Quality of College Students Related to Entrepreneurial Education. Energy Procedia, 17, 1907-1913.
  8. http://poskotanews.com/2015/02/22/sekeluarga-tuna-netra-ngemis-sehari-dapat-setengah-juta. Diakses pada 15 Agustus 2018 pukul 05:57:34 WIB.
  9. Https://semarangkota.bps.go.id/. Diakses pada Sabtu, 18 Maret 2017 pukul 18:55:00 WIB.
  10. Https://solider.or.id/2014/09/21/pesan-difabel-buat-presiden-baru). Diakses pada Sabtu, 18 Maret 2017 pukul19:38:42 WIB.
  11. Http://harianjogja.com/baca/2016/01/26/penyandang-disabilitas-375-juta-tunanetra-tuntut-hakbersekolah-684663. Diakses pada Sabtu, 18 Maret 2017 pukul 18:55:07 WIB.
  12. Kusumandari, R. B. (2013). Model Pendidikan Kewirausahaan dalam Mengembangkan Jiwa Wirausaha Siswa SMK Unggulan. JEJAK Journal of Economics and Policy, 6(1), 64-79.
  13. Listyaningrum, S. A., dan Wahyudin, A. (2017). Kualitas Pembelajaran Kewirausahaan dan Jiwa Kewirausahaan dalam Memediasi Pengaruh Fasilitas Praktik Kerja terhadap Kesiapan Kerja. Economic Education Analysis Journal, 6(1), 240-254.
  14. Marganingsing, T. (2013). Peranan Mata Pelajaran Kewirausahaan daam Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan Siswa Kelas XI di SMK Negeri 8 Semarang. Solidarity: Journal of Education, Society and Culture, 2(2), 120-128.
  15. Masrukin, Sugito, T., Suswanto, B., Sabiq A. (2013). Model Pemberdayaan Masyarakat Pascaerupsi Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Jurnal Komunitas, 5(2), 172-184
  16. Mochlasin dan Krisnawati, W. (2016). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kewirausahaan Enterpreneur Muslim Salatiga. Jurnal Muqtasid, 7(2), 73-94.
  17. Mulyono, S. E. (2015). Model Pemberdayaan Masyarakat untuk Peningkatan Literasi Berbasis Kewirausahaan Usaha Mandiri Melalui PKBM Di Kota Semarang. Journal of Nonformal Eduacation, 1(1), 51-60.
  18. Nurfitriana, N., Fatchiya, A., dan Susanto, D. (2016). Perilaku Kewirausahaan Pelaku Usaha Pempek Skala Industri Kecil dan Menengah di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Penyuluhan, 12(2), 114-125.
  19. Nursiah, T., Kusnadi, N., dan Burhanuddin. (2015). Perilaku Kewirausahaan pada Usaha Mikro Kecil (UMK) Tempe di Bogor Jawa Barat. Jurnal Agribisnis Indonesia, 3(2),145-158.
  20. Pravitasari, S. E., Soeaidy, M. S., dan Hadi, M. (2014). Pemberdayaan bagi Penyandang Tunanetra guna Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (Studi Pada Upt Rehabilitasi Sosial Cacat Netra Malang. Jurnal Administrasi Publik (JAP), 2(1), 53-59.
  21. Ranto, D. W. P. (2016). Membangun Perilaku Entrepreneur pada Mahasiswa Melalui Entrepreneurship Education. JBMA, 3(1), 79-86.
  22. Renko, M., Harris, S. P., dan Caldwell, K. (2016). Entrepreneurial Entry by People with Disabilities. International Small Business Journal, 34(5), 555-578.
  23. Riyanti BP .2003. Kewirausahaan dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Grasindo.
  24. Rosmiati., Junias, D. T. S., dan Munawar. (2015). Sikap, Motivasi, dan Minat Berwirausaha Mahasiswa. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 17 (1), 21–30.
  25. Sapar., Lumintang, R. W. E. dan Susanto, D. (2006). Faktor-faktor yang Berkaitan dengan Perilaku Kewirausahaan Pedagang Kakilima (Kasus Pedagang Kakilima Pemakai Gerobak Usaha Makanan di Kota Bogor). Jurnal Penyuluhan, 2(2), 61-68.
  26. Soimah dan Rahayu M. (2013). Karakteristik Kewirausahaan Masyarakat Pemulung Pendekatan Fenomenologi terhadap Komunitas Pemulung di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Bantar Gebang Kota Bekasi. Jurnal Aplikasi Manajemen, 13(2), 267-279.
  27. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  28. Susanti, M. H. (2014). Model Pendidikan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi dalam Menumbuhkan Entrepreneur Muda Kreatif dan Inovatif di Kota Semarang. Forum Ilmu Sosial, 41(1), 41-53.
  29. Widayat dan Ni’matuzahroh. (2017). Entrepreneurial Attitude and Student’s Business Start-Up Intention: A Partial Least Square Modeling. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 19(1), 46-53.