Abstrak
Penelitian ini berpusat pada penjabaran fenomena pencarian partner casual sex relationships menggunakan aplikasi kencan daring Tinder di masa pandemi Covid-19. Bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan aplikasi kencan daring Tinder selama masa pandemi Covid-19, seperti apa harapan jenis casual sex relationships yang akan dijalani dengan partner yang ditemui dari aplikasi kencan daring Tinder di masa pandemi Covid-19 dan bagaimana casual sex relationships yang sedang atau pernah dijalani dengan partner yang ditemui dari aplikasi kencan daring Tinder di masa pandemi Covid-19. Manfaat penelitian ini dirumuskan untuk menganalisis fenomena hubungan interpersonal non romantis bersifat sementara yang menitikberatkan pada aktivitas seksual di masa pandemi Covid-19 dengan menggunakan aplikasi kencan daring Tinder. Dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif metode fenomenologi. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya kemasifan dan popularitas dalam penggunaan aplikasi kencan daring Tinder di masa pandemi Covid-19 yang diakibatkan oleh kebosanan yang melanda di kala aturan lockdown yang memaksa untuk membatasi aktivitas secara langsung serta terdapat stigma yang melekat pada aplikasi dan penggunanya sebagai medium dan sekelompok orang yang bertujuan untuk menjalin hubungan lepas yang bersinggungan dengan pemenuhan hasrat seksual
Referensi
Bauman, Z. (2013). Liquid love: On the frailty of human bonds. John Wiley & Sons.
Cao, S. (2020). Tinder CEO Reveals How Coronavirus Has Affected Online Dating. https://observer.com/2020/05/coroanvirus-impact-online-dating-app-tinder-ceo-interview/
CNN Indonesia. (2021). Survei: 28 Persen Pengguna Dating Apps Cari Partner Seks. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210528152946-277-647941/survei-28-persen-pengguna-dating-apps-cari-partner-sekxs
Cornelisse, V. J., Fairley, C. K., Phillips, T., Walker, S., & Chow, E. P. (2018). Fuck buddy partnerships among men who have sex with men–a marker of sexually transmitted infection risk. International journal of STD & AIDS, 29(1), 44-50.
Fahs, B., & Munger, A. (2015). Friends with benefits? Gendered performances in women’s casual sexual relationships. Personal Relationships, 22(2), 188-203.
Fransisca, G. (2020). Pembatasan Sosial, Kencan Online di Tinder Kian Populer. https://lifestyle.bisnis.com/read/20200806/54/1275842/pembatasan-sosial-kencan-online-di-tinder-
kian-populer
Jennings, R. (2020). What is the point of dating now? https://www.vox.com/the-goods/21271138/dating-tinder-coronavirus-quarantine
Kusumaningtyas, A. P., & Hakim, A. I. (2019). Jodoh di Ujung Jempol: Tinder sebagai Ruang Jejaring Baru. Simulacra, 2(2), 101-114.
Leavy. (2017). Research design: Quantitative, qualitative, mixed methods, arts-based, and community-based participatory research approaches. Guilford Publications.
Lozic, J. (2021). Financial Analysis of Netflix Platform at the Time of Covid 19 Pandemic. Economic and Social Development (Book of Proceedings), 66 Th International Scientific Conference on Economic and Social Development Development.
March, E., Van Doorn, G., & Grieve, R. (2018). Netflix and chill? What sex differences can tell us about mate preferences in (hypothetical) booty-call relationships. Evolutionary psychology, 16(4), 1474704918812138.
Novanda, G., & Supriyanto, A. (2020). PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PENYIMPANGAN PERILAKU PADA MAHASISWA. In Seminar Nasional Arah Manajemen Sekolah Pada Masa Dan Pasca Pandemi Covid-19.
Quirk, K., Owen, J., & Fincham, F. (2014). Perceptions of partner’s deception in friends with benefits relationships. Journal of sex & marital therapy, 40(1), 43-57.
Weaver, A. D., MacKeigan, K. L., & MacDonald, H. A. (2011). Experiences and perceptions of young adults in friends with benefits relationships: A qualitative study. Canadian Journal of Human Sexuality, 20.
Wentland, J. J., & Reissing, E. (2014). Casual sexual relationships: Identifying definitions for one night stands, booty calls, fuck buddies, and friends with benefits. Canadian Journal of Human Sexuality. https://doi.org/10.3138/cjhs.2744
Lisensi
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
IJSED memiliki Lisensi Internasional Creative Commons Attribution 4.0 (CC-BY) atau lisensi yang setara yang mengizinkan penggunaan non-komersial yang tidak terbatas, distribusi dan reproduksi dalam media apapun. Istilah lisensi ini adalah lisensi optimal untuk publikasi, distribusi, penggunaan, dan penggunaan kembali karya ilmiah.