Abstrak
Feminis seringkali dipahami sebagai gerakan yang dilakukan oleh kaum perempuan dalam memperjuangkan ketidak-adilan gender. Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa ketidak-adilan gender hanya merugikan kaum perempuan karena selalu berada di bawah dominasi laki-laki yang mengakibatkan sempitnya ruang gerak perempuan dalam kehidupan bermasyarakat. Namun dalam kenyataannya streotipe yang hadir karena mengakarnya budaya patriarki telah membuat peran gender yang dikonstruksikan menyulitkan kedua belah pihak. Feminis sudah seharusnya tidak hanya mengandalkan kekuatan perempuan dalam upaya pembebasan diri dari belenggu patriarki, namun juga dibutuhkan peran laki-laki untuk mendukung keberlangsungan gerakan tersebut karena bagaimana pun, untuk mewujudkan kesetaraan gender dibutuhkan keterlibatan perempuan dan laki-laki di dalamnya. Maka kehadiran organisasi dengan paham feminis yang diinisiasi oleh kaum laki-laki diperlukan agar masyarakat dapat memiliki sudut pandang kesetaraan yang tidak menilai berdasar gender, laki-laki atau perempuan, melainkan dilihat sebagai manusia yang utuh.
Referensi
Arivia, Gadis. 2020. Feminisme dan Covid-19. Diunggah dalam jurnalperempuan.org. wacana-feminis.
Armiyati, Laely. 2015. Perempuan Berjuang, Bukan Menantang. ResearchGate.
Baudrillard, Jean. 2011. Masyarakat Konsumsi. Terj. Wahyunto. Yogyakarta: Kreasi Wacana
Djoeffan, Sri Hidayati. 2001. Gerakan Feminisme di Indonesia: Tantangan dan Strategi Mendatang. Mimbar No. 3, TH.XVII.
Djulkarnain, Iskandar. 2015. Kuasa Tubuh Atas Perempuan: Tela’ah Kritis Terhadap Gerakan Sosial Gender. Prosiding Seminar Nasional ‘Gender and Development’, Madura.
Elisabeth Windy dan Atwar Bajari. 2009. Representasi Male Feminist Oleh Aliansi Laki-Laki Baru di Media Sosial (Studi Etnografi Virtual Laki-Laki Feminis Oleh Aliansi Laki-Laki Baru di Twitter @lakilakibaru). Jatinangor: Linimasa Jurnal Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajaran.
Kristen Schiele, et all. 2020. Marketing Feminism in Youth Media: A Study of Disney and Pixar Animation. Elsevier, Bussines Horizons: California.
Kristeva, Nur Sayyid. 2015. Manifesto Wacana Kiri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Larasati, Ira. 2020. Gerakan Aliansi Laki-Laki Baru: Membongkar Konstruksi Maskulinitas Untuk Mewujudkan keadilan Gender. Dipublikasi oleh Website Aliansi Laki-Laki Baru.
Mardiasih, Kalis. 2019. Muslimah yang Diperdebatkan. Yogyakarta: Mojok Buku
Mustikawati. 2015. Pemahaman Emasipasi Wanita (Studi Hermeneutika Makna Emansipasi Wanita Dalam Pemikiran R.A. Kartini Pada Buku Habis Gelap Terbitlah Terang. Jurnal Kajian Emansipasi, Volume 3, No.1.
Muttaqin, Farid. 2014. Feminis Laki-laki atau Feminis Saja?. Dipublikasikan oleh Website Aliansi Laki-laki Baru.
Ritzer dan Goodman. 2009. TEORI SOSIOLOGI Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Sihite, Romani. 2003. Kekerasan Negara terhadap Perempuan. Jurnal Kriminologi Indonesia, Vol.3 No1.
Syaifudin, Arif. 2020. Penjara Perempuan. Sukoharjo: DIOMEDIA
Wieringa , Saskia. 1988. The Perfumed Nightmare. The Hague. Institute of Social Studies.
Lisensi
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
IJSED memiliki Lisensi Internasional Creative Commons Attribution 4.0 (CC-BY) atau lisensi yang setara yang mengizinkan penggunaan non-komersial yang tidak terbatas, distribusi dan reproduksi dalam media apapun. Istilah lisensi ini adalah lisensi optimal untuk publikasi, distribusi, penggunaan, dan penggunaan kembali karya ilmiah.