Feminisme dalam Dinamika Perjuangan Gender di Indonesia

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Abstrak

Feminis seringkali dipahami sebagai gerakan yang dilakukan oleh kaum perempuan dalam memperjuangkan ketidak-adilan gender. Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa ketidak-adilan gender hanya merugikan kaum perempuan karena selalu berada di bawah dominasi laki-laki yang mengakibatkan sempitnya ruang gerak perempuan dalam kehidupan bermasyarakat. Namun dalam kenyataannya streotipe yang hadir karena mengakarnya budaya patriarki telah membuat peran gender yang dikonstruksikan menyulitkan kedua belah pihak. Feminis sudah seharusnya tidak hanya mengandalkan kekuatan perempuan dalam upaya pembebasan diri dari belenggu patriarki, namun juga dibutuhkan peran laki-laki untuk mendukung keberlangsungan gerakan tersebut karena bagaimana pun, untuk mewujudkan kesetaraan gender dibutuhkan keterlibatan perempuan dan laki-laki di dalamnya. Maka kehadiran organisasi dengan paham feminis yang diinisiasi oleh kaum laki-laki diperlukan agar masyarakat dapat memiliki sudut pandang kesetaraan yang tidak menilai berdasar gender, laki-laki atau perempuan, melainkan dilihat sebagai manusia yang utuh.

Biografi Penulis

Djilzaran Nurul Suhada, Universitas Sebelas Maret

Penulis bernama Djilzaran Nurul Suhada, lahir di Kabupaten Lebak pada tanggal 11 Maret 1998. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Ahmad Suhada dan Nurlaela. Untuk saat ini, penulis bertempat tinggal di Kampung Malang Nengah, Desa Bendungan, RT 002 RW 001, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, Banten.

Penulis menempuh pendidikan di SD Negeri 02 Kumpay (2003-2009) dan SMPN 03 Banjarsari (2009-2012) yang dimana sekolah-sekolah tersebut menjadi tempat menghabiskan masa kecil hingga beranjak menjadi seorang remaja. di jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas, penulis memilih bersekolah di SMAN 4 Pandeglang (2012-2015) yang bertempat disalah satu kota kecil di Kota Pandeglang yaitu Menes. Setelah lulus pada jenjang pendidikan SMA, penulis berhasil masuk Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (2015-2020) melalui jalur Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri (UMB-PTN) dan pada akhir tahun 2020 sampai sekarang ini, penulis berhasil tercatat sebagai mahasiswa aktif di Pascasarjana Sosisologi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Selama menjadi mahasiswa Strata satu (S1), Penulis sempat aktif diberbagai organisasi Intra maupun Ekstra kampus, diantaranya adalah anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) komisariat FKIP UNTIRTA pada tahun 2015, anggota Keluarga Mahasiswa Lebak (KUMALA) komisariat FKIP UNTIRTA (2015), wakil ketua Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi UNTIRTA (HIMADIKSIO UNTIRTA) pada tahun 2017 dan yang terakhir merupakan Front Pemuda Mahasiswa Demokratik (FPMD) pada tahun 2018.

Untuk sekarang ini, ditengah situasi pandemi, penulis menghabiskan waktu di kampung halaman sambil menikmati apa saja yang bisa dinikmati.  Membaca buku dan jurnal-jurnal ilmiah, kuliah dalam jaringan yang membosankan, mengerjakan puluhan tugas kuliah, tidur, makan, menonton beberapa film entah gendre apapun itu dan bersosialisasi bersama masyarakat sekitar layaknya kebanyakan manusia yang lain. Penulis juga memiliki ketertarikan terhadap ikan cupang jenis apapun, meskipun tak pernah membeli, penulis dapat memperoleh ikan-ikan tersebut dari kawannya yang menjual maupun membudi daya.

Jika kawan-kawan dapat menemukan dan membaca artikel ini, itu berarti kawan-kawan menemukan dan membaca tulisan ilmiah pertama yang penulis berhasil publikasikan di Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development, AP3SI.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Subjek
Kesetaraan Gender
Disiplin Ilmu
Sosiologi
Referensi
  1. Arivia, Gadis. 2020. Feminisme dan Covid-19. Diunggah dalam jurnalperempuan.org. wacana-feminis.
  2. Armiyati, Laely. 2015. Perempuan Berjuang, Bukan Menantang. ResearchGate.
  3. Baudrillard, Jean. 2011. Masyarakat Konsumsi. Terj. Wahyunto. Yogyakarta: Kreasi Wacana
  4. Djoeffan, Sri Hidayati. 2001. Gerakan Feminisme di Indonesia: Tantangan dan Strategi Mendatang. Mimbar No. 3, TH.XVII.
  5. Djulkarnain, Iskandar. 2015. Kuasa Tubuh Atas Perempuan: Tela’ah Kritis Terhadap Gerakan Sosial Gender. Prosiding Seminar Nasional ‘Gender and Development’, Madura.
  6. Elisabeth Windy dan Atwar Bajari. 2009. Representasi Male Feminist Oleh Aliansi Laki-Laki Baru di Media Sosial (Studi Etnografi Virtual Laki-Laki Feminis Oleh Aliansi Laki-Laki Baru di Twitter @lakilakibaru). Jatinangor: Linimasa Jurnal Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajaran.
  7. Kristen Schiele, et all. 2020. Marketing Feminism in Youth Media: A Study of Disney and Pixar Animation. Elsevier, Bussines Horizons: California.
  8. Kristeva, Nur Sayyid. 2015. Manifesto Wacana Kiri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  9. Larasati, Ira. 2020. Gerakan Aliansi Laki-Laki Baru: Membongkar Konstruksi Maskulinitas Untuk Mewujudkan keadilan Gender. Dipublikasi oleh Website Aliansi Laki-Laki Baru.
  10. Mardiasih, Kalis. 2019. Muslimah yang Diperdebatkan. Yogyakarta: Mojok Buku
  11. Mustikawati. 2015. Pemahaman Emasipasi Wanita (Studi Hermeneutika Makna Emansipasi Wanita Dalam Pemikiran R.A. Kartini Pada Buku Habis Gelap Terbitlah Terang. Jurnal Kajian Emansipasi, Volume 3, No.1.
  12. Muttaqin, Farid. 2014. Feminis Laki-laki atau Feminis Saja?. Dipublikasikan oleh Website Aliansi Laki-laki Baru.
  13. Ritzer dan Goodman. 2009. TEORI SOSIOLOGI Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
  14. Sihite, Romani. 2003. Kekerasan Negara terhadap Perempuan. Jurnal Kriminologi Indonesia, Vol.3 No1.
  15. Syaifudin, Arif. 2020. Penjara Perempuan. Sukoharjo: DIOMEDIA
  16. Wieringa , Saskia. 1988. The Perfumed Nightmare. The Hague. Institute of Social Studies.